Jumat, 08 April 2011

Perlukah Menyelamatkan Hubungan yang Telah Retak?


Kiki Oktaviani - wolipopo

img
dok. Thinkstock
Jakarta - Setiap hubungan pasti mengalami pasang surut. Pada saat hubungan terpuruk seperti itu, ada hubungan yang layak untuk diselamatkan dan ada juga yang tidak.

Jika Anda baru saja mengalami permasalahan di dalam hubungan dan tidak yakin apakah Anda akan memberikan kesempatan kedua untuk hubungan bisa kembali lagi berjalan, ikuti tips berikut ini.

Seperti dikutip dari SheKnows, berikut beberapa pertanyaan penting yang harus Anda tanyakan pada diri sendiri.

Apakah dia meminta maaf?
Tentu saja, dia harus mengatakan penyelasannya dan meminta maaf kepada Anda di tengah kekacauan hubungan. Kata-kata maaf merupakan langkah pertama bahwa dia menyesali tindakannya. Jadi, jika Anda belum mendengar permintaan maafnya, sebaiknya Anda tidak perlu memikirkan untuk kembali lagi padanya.

Apakah dia bertanggung jawab?
Meminta maaf merupakan keharusan, tapi dia juga perlu mempertanggung jawabkan tindakannya. Bukan berarti ia hanya mengatakan penyesalan dan permintaan maafnya, tapi si dia juga harus mengakui atas tindakannya. Mengakui kesalahan merupakan sikap gentle yang perlu Anda lihat dari seorang pria. Jadi, apakah dia sudah mengakui kesalahannya?

Apakah dia mengerti mengapa Anda marah?
Dia terlihat sangat menyesal dan menunjukkan bahwa dia benar-benar kecewa atas sikapnya. Dia pun memahami kemarahan Anda dan tidak menunjukkan sikap kekesalan pada Anda karena kemarahan Anda. Tapi, jika dia hanya berkata-kata manis dan mencoba untuk mencium Anda dan gerakgerik yang mengarah ketindakan seksual, percayalah dia tidak benar-benar menyesali sikapnya dan Anda akan tersakiti lagi di lain waktu.

Apakah Anda masih mencintainya?
Ini adalah pertanyaan utama yang Anda perlu tanyakan pada diri sendiri, sebelum mengambil keputusan untuk memberikan kesempatan kedua. Jika jawabannya adalah 'Ya', Anda bisa mencari cara untuk membangun kembali kepercayaan. Jika jawabannya 'Tidak', maka Anda mengetahui, inilah titik dimana Anda harus melepaskannya tanpa perlu takut akan kesendirian. Terkadang, bagi sebagian wanita, kesendirian menjadi ketakutan tersendiri. Tentunya menjadi single lebih baik, dibanding mempertahankan hubungan yang buruk dan tidak sehat.

(kik/kik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar