Pria perlu memahami bahwa sulit bagi wanita memberinya dukungan dan menghargainya jika si dia sedang dikuasai amarah. (Foto: nurul)
PRIA akan berhenti memberikan dukungan jika tak merasa dihargai. Agar dapat menghadapi situasi ini dengan bertanggung jawab, pria perlu memahami bahwa sulit bagi wanita memberinya dukungan dan menghargainya jika si dia sedang dikuasai amarah.
PRIA akan berhenti memberikan dukungan jika tak merasa dihargai. Agar dapat menghadapi situasi ini dengan bertanggung jawab, pria perlu memahami bahwa sulit bagi wanita memberinya dukungan dan menghargainya jika si dia sedang dikuasai amarah.
“Pria dapat melepaskan amarahnya sendiri dengan memahami bahwa wanita perlu menerima selama beberapa waktu sebelum dapat memberi lagi. Pria dapat mengingat hal ini sewaktu ia dengan penuh perhatian memberinya cinta dan kasih sayang melalui hal-hal kecil,” kata John Gray PhD lewat bukunya ”Men are from Mars, Women are from Venus”.
Lantas apa yang paling tepat dilakukan pria?
“Untuk sementara, pria sebaiknya tidak mengharapkan wanita memberi penghargaaan selayaknya, seperti dibutuhkan olehnya. Ada baiknya pria memikul tanggung jawab telah membuat wanita marah. Karena ia lupa melakukan hal-hal kecil yang dibutuhkan wanita itu,” jelas Gray.
Menurut Gray, dengan pemahaman ini pria dapat memberi tanpa mengharapkan terlampau banyak imbalan sampai wanita sembuh dari penyakit amarahnya.
“Bila pria terus menerus memberi dan wanita memusatkan perhatian untuk berhenti memberi sejenak, serta memfokuskan diri untuk menerima dukungan pria dengan cinta, keseimbangan itu akan pulih dengan cepat,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar